Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

REVIEW CERPEN “ SALAWAT DEDAUNAN “

Judul: Salawat Dedaunan Penulis: Yanusa Nugraha Dimuat di Kompas edisi 2 Oktober 2011 SINOPSIS Cerpen ini mengisahkan tentang seorang nenek tua yang berusaha mendapatkan pengampunan dari Allah dengan cara memunguti dedaunan di halaman sebuah masjid tua yang tak terurus . Ia memungut dedaunan yang berserakan di halaman masjid sehelai demi sehelai , dan di tiap helai yang dia pungut ia mengucap salawat kepada Nabi , seolah dedaunan itu ia jadikan saksi bahwa ia bersungguh – sungguh ingin memohon pengampunan dari Tuhan . Nenek itu melakukan hal tersebut setiap hari , siang dan malam tanpa henti . Hingga akhirnya ajal menjemputnya . Review : Cerpen ini mengangkat hal – hal sehari – hari yang kadang terabaikan oleh kita , berlatar masyarakat yang kurang peduli tentang kesejahteraan masjid . Masjid yang sudah berusia puluhan tahun itu telah lama tak direnovasi sehingga bangunannya semakin rapuh , pohon trembesi di depan halaman masjid setia menggugurkan dedaunannya yang telah kering , seh

AL FARABI

Pendahuluan Al Farabi adalah salah satu Filosof muslim yang terkenal pada masanya , Ia telah menciptakan suatu sistem filsafat yang lengkap dan telah memainkan peranan yang penting dalam dunia islam , seperti peranan Plotinus bagi dunia barat . Al Farabi menjadi guru bagi Ibnu Sina , Ibnu Rusyd , dan filosof – filosof islam lain yang datang sesudahnya . Dia mendapat gelar sebagai “ Guru Kedua “ sebagai kelanjutan dari Aristoteles yang mendapat gelar “ Guru Pertama ” . [1] 1.       Riwayat Hidup dan Rihlah Ilmiah Al Farabi Al Farabi nama lengkapnya adalah Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Auzalagh . Ia dilahirkan di Wasij , di distrik Farab , Turkistan sekitar tahun 257 H / 870 M . Dan Wafat di Damaskus pada Desember 950 M.   Ayahnya seorang Jenderal berkebangsaan Persia dan Ibunya berkebangsaan Turki [2] . Orang Arab menamakan Al Farabi sebagai Guru Kedua , ( Al Muallimuts-tsani ), karena mereka memandang Aristoteles sebagai Guru Pertama ( Al Muallimul awwal . ) Disamping belaj